Miliarder Howard Schultz, Pemilik Starbucks, tambah gerah gara-gara kritikan atas kekayaannya. Ini berlangsung lantaran mulai muncul sangkaan tak enak berkenaan cita-citanya berubah menjadi presiden Amerika Serikat (AS) .
Satu diantaranya merupakan kenyataan kalau Schultz merupakan seseorang miliarder. Itu diperkirakan membuat tak mendalami kehidupan sesehari warga kebanyakan. Dia lantas angkat pendapat serta menjelaskan kehidupannya malahan adalah " American Dream " .
" Saya dikritik lantaran seseorang miliarder. Mari kita bicarakan itu. Saya mengusahakan sendiri . . . Saya memikir sekianlah mimpi orang Amerika, inspirasi Amerika, " kata Schultz di MSNBC.
Dia lantas memaparkan segudang prestasi yg diraihnya masa berubah menjadi bos Starbucks. Salah satunya merupakan agunan kesehatan, pemberian saham, serta ongkos kuliah gratis.
" Serta Elizabeth Warren (senator Partai Demokrat) mau mengkritik saya lantaran sukses? " pungkasnya. Warren pernah sama sama sindir dengan Schultz mengenai soal pajak miliarder. Eks CEO Starbucks ini menilainya pandangan Warren memiliki bau sosialisme.
Perihal partai, Schultz menyatakan bukan anggota Partai Demokrat atau Partai Republik. Dia yakin metode perekonomian AS butuh dirombak.
Menurut Forbes, kekayaan teranyar eks bos Starbucks ini capai USD 3, 4 miliar atau Rp 47, 7 triliun (USD 1 = Rp 14. 032) . Ini membuat Schultz jadi miliarder beda yg mau maju jadi presiden sehabis Donald Trump.
Miliarder Tolak Masukan Senator AS Naikkan Pajak Orang Kaya
Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts, Amerika Serikat (AS) , mengatakan ide menaikkan pajak banyak miliarder beberapa 3 prosen. Nama ide Warren merupakan " Ultra-Millionaire Tax " .
Diterangkan Market Watch, proposal Warren merupakan menaikkan pajak sebesar 2 prosen untuk penduduk AS yg hartanya diatas USD 50 juta.
Seandainya harta mereka diatas USD 1 miliar, karena itu pajak semakin bertambah 3 prosen. Miliarder seperti Bill Gates serta Warren Buffett lantas mesti membayar tambah banyak uang buat pajak.
Persoalannya merupakan, kekayaan versus pajak Warren cuma mengkalkulasi harta seluruh, sesaat banyak miliarder punyai harta menurut saham yg mereka punyai, hingga muncul pertanyaan bagaimana banyak miliarder mesti membayar pajak ini.
Baca juga : harga asbes
harga genteng metal
Satu diantaranya miliarder paling kaya AS, Michael Bloomberg, menentang ide ini serta menyebutkan peluang ide itu tak konstitusional. Penolakan lantas ada dari eks CEO Starbucks Howard Schultz yg menyebutkan Warren semata-mata mencari perhatian.
" Disaat saya menyaksikan Elizabeth Warren tampil dengan ide konyol memberi tambahan pajak orang kaya sejumlah 2 prosen sebab itu bikin headline . . . itu merupakan tindakan yg ngawur, " ujar Schultz terhadap NPR.
Warren memberi respon tenang kritikan dua miliarder itu. " Ada kembali miliarder yg memikir banyak miliarder selayaknya tak membayar tambah banyak pajak. Gak mengagetkan, namun tersebut trik kita membuat hari depan negeri ini, " pungkasnya.
Apabila ide pajak miliarder resmi, keseluruhan uang yg dapat dihimpun dalam 10 tahun atas ide pajaknya merupakan USD 2, 75 triliun (Rp 38, 8 ribu triliun) . Warren lantas udah sah mencalonkan diri jadi calon Presiden AS dari Partai Demokrat buat tahun 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar