Ketua Mahkamah Agung M. Hatta melantik lima anggota Tubuh Pemeriksa Keuangan atau BPK periode 2019-2024. Kelimanya yaitu Achsanul Qosasi, Daniel Lumban Tobing, Harry Azhar Azis, Hendra Susanto, serta Pius Lustrilanang.
Pemungutan sumpah jabatan dibimbing oleh Ketua Mahkamah Agung M. Hatta Ali serta dilaksanakan di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta Pusat. Saya ingin saudara-saudara mengatakan lafal sumpah yg saya pandukan ujar Hatta dalam acara penentuan.
Pelantikan ini berpedoman pada Masalah 16 ayat (1) UU Nomer 15 Tahun 2006 terkait Tubuh Pemeriksa Keuangan. Beleid itu menjelaskan kalau anggota BPK yg udah di ambil DPR mesti mengatakan sumpah atau janji sebelum mengerjakan pekerjaannya.
Mengenai lima anggota BPK ini awal mulanya udah lewat proses seleksi. Anggota BPK di ambil oleh Komisi XI periode 2014-2019 serta udah lewat penilaian Dewan Perwakilan Wilayah.
Lima anggota itu di ambil dari 55 peserta yg menuruti bursa penyalonan anggota BPK. Komisi XI menghadirkan voting pada 55 peserta.
Hasilnya menjelaskan Pius Lustrilanang unggul dengan 43 nada, Hendra Susanto 41 nada, Daniel Lumban Tobing 41 nada. Lalu, peserta inkumben Achsanul Qosasi harga lampu led serta Harry Azhar semasing mendapat 31 serta 29 nada.
Pemastian lima anggota ditetapkan lewat Ketentuan DPR RI Nomer 26/DPR RI/I/2019-2020 terkait Perjanjian DPR RI pada Anggota BPK RI periode 2019-2024.
Setelah itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Ketentuan Presiden Nomer 101/P Tahun 2019 terkait Penghentian dengan Hormat serta Peresmian Keanggotaan BPK. Ketentuan presiden ini mulai berlaku sejak mulai pengucapan janji anggota BPK.
Dalam pelantikan itu, ikut datang Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan serta Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti, dan Menteri ATR BPN Sofyan Djalil.
Dalam halaman skema Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra, Pius sekarang ini menduduki jabatan jadi Ketua Sektor Penyelarasan serta Pembinaan Organisasi Sayap Partai. Jadi Ketua DPP Partai Gerindra, Pius punyai interaksi yg nyentrik dengan ketua umum partainya, Prabowo.
Dahulu, Pius yaitu eks aktivis yg mengakui sempat diculik pada 1997/1998 oleh Klub Mawar. Pada waktu itu, Prabowo memegang jadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Privat juga sekaligus pemimpin Klub Mawar.
Terlepas saat reformasi, Pius sempat bergabung dalam barisan tokoh yg ikut dirikan Partai Instruksi Nasional. Mundur dari PAN, Pius masuk dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan harga wallpaper dinding pimpinan Megawati Soekarnoputri. Kala Prabowo membuat Partai Gerindra, Pius merapat serta masuk dengan partai berlambang kepala burung garuda ini.
Dalam penentuan calon anggota legislatif April lalu, Pius terdepak dari Dapilnya. Dia tercatat jadi calon legislatif dari wilayah penentuan NTT I. Dia dikatakan kalah serta tak berhasil ke Senayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar